Thursday, February 23, 2017

DRAF MEMORI PENJELASAN BERDIRINYA HMI CABANG BULAKSUMUR SLEMAN*




Latar Belakang Pemikiran

Coba temukan sumber yang asasi, jangan hanya memetik rerantingan dan memunguti dedaunan,” nasehat Daito Kukhosai bagi penempuh jalan samurai.


Keistimewaan Yogyakarta bagi HMI, … HMI yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1947 di kampus Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia) atas inisiatif Lafran Pane, seorang pemuda progresif dan tajam pengamatanya terhadap situasi lingkunganya serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap umat Islam dan bangsa Indonesia. Berangkat dari Yogyakarta, akhirnya ide ini ditanggapi dan disambut oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Kondisi kampus waktu itu dipandang cenderung mengabaikan nilai-nilai keislaman yang akhirnya menggugah kesadaran aktivis-aktivis mahasiswa muslim yang dipelopori Lafran Pane, yang tidak menginginkan kerterpisahan antara kehidupan keagamaan dengan kampus, antara ilmu dengan agama. Diidealkan adalah sosok manusia yang intergratif yang mempunyai visi dan wawasan keilmuan, keumatan dan kebangsaan.
Yagyakarta secara historis sebagai kota pendidikan yang mempunyai tradisi intelektual, secara kuantitas mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi baik jumlah mahasiswa maupun perguruan tingginya.
Sebagai konsekuensi logis, adanya hanya sebuah cabang di wilayah Yogyakarta tidak dapat menagani secara inheren dan komprehensif wilayah konsentrasi-konsentrasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, pembagian wilayah kerja bagi HMI sangat diperlukan terutama di Yogyakarta bagian utara sebagai pusat pertumbuhan baru perguruan tinggi.

Kondisi DIY

Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota wisata serta pernah menjadi ibukota Republik Indonesia.
Yogyakarta mempunyai keraton, Candi Prambanan, Benteng Vredeburg, dan Gedung Agung sebagai peninggalan sejarah kawasan Malioboro dengan segala keunikanya.
Di samping sebagai pusat kota kebudayaan Jawa, di Yogyakarta juga terdapat beberapa lembaga kebudayaan seperti Karta Pustaka, Javanologi. Secara eksplisit keseluruhanya merupakan daya tarik yang marketable bagi dunia kepariwisataan.
Bagi organisasi kemahasiswaan yang lebih penting adalah banyaknya perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta. Di Yogyakarta terdapat 10 perguruan tinggi negeri serta lebih dari 54 Perguruan Tinggi Swasta, yang tercatat oleh Depdikbud pada tahun 1992, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 140.000 orang, yang tersebar di seluruh DIY (Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Kodya Yogyakarta).
Pembagian wilayah kerja yang berdasarkan konsentrasi perguruan tinggi dan bukan wilayah administrasi pemerintahan diperlukan guna mengembangkan HMI di wilayah Yogyakarta. Konsentrasi-konsentrasi perguruan tinggi bahkan masing-masing perguruan tinggi mempunyai karakteristik, basic need masing-masing serta mempunyai kekhususan. Aset tersebut memerlukan penaganan efisien, serius dan optimal. 

Kondisi Internal

Kondisi internal yang dimaksud adalah kondisi yang ada di HMI di wilayah Yogyakarta Bagian Utara (yang kemudian hari disebut sebagai HMI Cabang Bulaksumur Sleman). Wilayah tersebut meliputi kabupaten Sleman, yakni sebelah utara, garis yang ditarik di jalan Solo, didalamnya terdapat kampus-kampus besar seperti IKIP Negeri, UGM, UPN, UII, Stiper STTNAS, UAJY, USD, AA YKPN, serta kampus-kampus lain seperti Akademi Maritim Yogyakarta, STIE (Gama), INTAN, AMIK Aster, dll. Sedangkan wilayah Yogyakarta bagian utara terdapat satu Korkom UGM yang meliputi lima komisariat penuh yaitu Filsafat, Isipol, Sastra, MIPA, dan Psikologi serta komisariat persiapan Ekonomi dengan penyebaran anggota lebih dari 10 fakultas di UGM. Korkom PTS juga mempunyai komisariat di wilayah itu, seperti UII, Teknik UII, UPN serta beberapa anggota dari IKIP Yogyakarta.
Kondisi HMI di wilayah Yogyakarta bagian utara beranggota lebih dari 180 orang yang terdiri dari 1 orang telah mengikuti Senior Cours, 10 orang telah mengikuti Latihan Kader (LK) II dan sisanya LK I.

Batas-batas Kewilayahan 

Agar tercipta suasana yang kondusif HMI di wilayah Yogyakarta, antara HMI cabang yang telah ada (Yogyakarta) dengan cabang lain di wilayah Yogyakarta, maka perlu adanya pembagian batas-batas kewilayahan. Sehingga proses pengkaderan dapat berjalan secara intensif, efektif dan serius oleh masing-masing cabang. Hal ini dapat dikomparasikan dengan cabang-cabang yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Dalam konteks DIY adalah dalam upaya merealisasikan Konferensi HMI Cabang Yogyakarta ke-42 yang merekomendasikan terbentuknya Badko DIY.
Dengan adanya cabang lebih dari satu di DIY memungkinkan adanya kompetisi yang sehat antara cabang dalam rangka beramar makruf nahi munkar dan fastabiqul khairot, sehingga terjadi kontrol dan kerjasama yang lebih intensif dalam kedudukan yang sejajar (egaliter) dan sebagai partnership.

KRONOLOGI BERDIRINYA HMI CABANG BULAKSUMUR SLEMAN
Kelahiran Kembali HMI di UGM

Pembentukan HMI Cabang Bulaksumur Sleman tidak dapat dilepaskan dari dinamika yang terjadi di lingkungan HMI Cabang Yogyakarta pada masa tersebut, yang dapat dikategorikan sebagai masa krisis. Krisis terjadi dikarenakan adanya perbedaan persepsi dalam menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi, yang ditetapkan dalam UU No.8 Tahun 1985, krisis yang berkepanjangan ini membawa dampak yang cukup luas yaitu kelesuan dan kurang bergairahnya dinamika HMI baik secara nasional maupun lokal (wilayah Yogyakarta).
Akibat kondisi yang demikian menyebabkan terjadinya kevakuman komisariat dan Korkom HMI di UGM dari tahun 1985-1989/1990. Pada masa tersebut anggota HMI hanya terpusat di IAIN Sunan Kalijaga dan baru awal 1989 terdapat anggota HMI dari UGM maupun PTS di Yogyakarta.
Kelesuan di tubuh HMI lambat laun diperbaiki dengan semangat kesungguhan sehingga HMI dapat bangkit kembali dan mampu survive disetiap perubahan yang terjadi, sehingga HMI mampu melakukan kaderisasi secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang benafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Alloh SWT.
Dengan demikian HMI yang merupakan asset umat dan bangsa dapat dipertahankan dari perjalanan sejarah. Seiring dengan perjalanan waktu kelesuan berubah menjadi kegairahan dan dinamika, ditambah dengan keinginan memunculkan kembali HMI di UGM dan kampus besar lainya di Yogyakarta. Maka beberapa anggota HMI UGM melakukan konsolidasi bagi terbentuknya lembaga resmi bagi pengembangan anggota HMI di UGM khususnya.
Puncak keinginan ini terwujud dengan dilaksanakanya musyawarah komisariat (Muskom I) pada bulan Februari 1990 di Pondok Pemuda Ambarbinangun, Gamping Sleman. Hasil Muskom tersebut terbentuk HMI Korkom UGM dengan pengurus pertama periode 1990/1991 sebagai ketua umum Indra Zuardi, Sekum Rofiqi Hasan dan Bendum Jajang Hernandar.
Kepengurusan pertama, masih dalam kondisi labil dan baru dapat mengadakan LK I Februari 1990 di Kecamatan Ngemplak, Sleman (walaupun hal ini merupakan kerja-kerja komisariat) serta LK I pada tanggal 12-16 September 1990 di Gunung Sempu, Kasihan, Bantul. Kurangnya antisipasi terhadap labilnya kondisi HMI oleh saudara Indra Zuardi, maka segenap pengurus HMI Korkom UGM beserta komisariat di lingkungan Korkom UGM mengadakan Musyawarah Luar Biasa pada tanggal 14 September 1990 di Gunung Sempu bersamaan dengan pelaksanaan LK I. Musyawarah Luar Biasa ini berhasil menghasilkan kepengurusan baru HMI Korkom UGM dengan Ketua Umum Rofiqi Hasan, Sekum Ludfie F. Muntacho dan Bendum Sigit Kwartianto. 

HMI Korkom UGM 1991-1992

Periode Pemantapan dan Perencanaan Kearah Terbubentuknya HMI Cabang Bulaksumur Sleman.
Bersamaan dengan diselenggarakanya Konferensi Cabang ke-41 HMI Cabang Yogyakarta pada tanggal 1-4 Maret 1991 berlangsung pula Muskom HMI Korkom UGM pada tanggal 4 Maret 1991. Hasil Muskom menetapkan kepengurusan HMI Korkom UGM periode 1991-1992 dengan Ketua Umum Iwan Gunawan, Sekretaris Umum Sigit Kwartianto, dan Bendahara Umum Mohamad Barlian dengan staf ketua Abdurrahman Irsyadi, Edy Masnur, Saepulloh, Wasekum Ardiansyah, Fajar Wahyu H, Agustianto serta Wabendum Ridwan Dalimunthe.
Rencana Pembentukan HMI Cabang Yogyakarta Bagian Utara/Bulaksumur Sleman
Ketika perkembangan anggota mengalami peningkatan serta adanya aspirasi di lingkungan HMI Korkom UGM tentang keinginan membentuk HMI Cabang di wilayah Yogyakarta bagian utara, maka pengurus HMI Korkom UGM mencoba mengakomodasikan keinginan tersebut dengan melakukan sharing dengan para pengurus komisariat di lingkungan Korkom UGM serta mantan pengurus Korkom UGM sebelumnya pada bulan Maret-April 1992. Hasil sharing tersebut akhirnya melahirkan proposal pembentukan HMI Cabang Persiapan Bagian Utara/Bulaksumur yang kemudian disosialisasikan ke HMI Badko Jabagteng dengan surat nomor 34/A/Sek/10/1412, tentang permohonan bimbingan bagi terbentuknya cabang persiapan.
Pembentukan HMI Cabang Persiapan Yogyakarta Bagian Utara/Bulaksumur disosialisasikan pada konferensi HMI Cabang Yogyakarta. Keinginan tersebut mendapat respon positif dari peserta konferensi. Hal ini dapat dilihat dari hasil sidang Komisi A yang membidangi draf konsolidasi organisasi. Dalam draf tersebut di bagian pengembangan organisasi ayat A menyebutkan, “Perluasan wilayah dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas potensi anggota dengan membuat konsntris-konsentris aktivitas HMI yang didasarkan pada pembagian wilayah sebagai penjajakan pembentukan cabang persiapan dan Korkom yang dianggap perlu. Hal ini lebih mungkin untuk meningkatkan efektifitas rekrutmen anggota dan sekaligus pembinaan anggota. Di samping itu terjadi pemantapan status komisariat yang sudah ada dan pembentukan komisariat yang belum ada. Konsentris-konsentris ini mendatangkan keuntungan, pertama, akan efektif komunikasinya, kedua, pengembangan organisasi lebih mudah, terarah, dan menyentuh wilayah DIY, ketiga, mengarah secara cepat akan terbentuknya Badko DIY[1].” 

HMI Korkom UGM Periode 1992-1993

Di tengah berlangsungnya Konfercab ke-42 HMI Cabang Yogyakarta dilakukan pula Muskom HMI Korkom UGM. Muskom ini menghasilkan keputusan yang sangat penting untuk melaksanakan terwujudnya HMI Persiapan Yogyakarta Bagian Utara/Bulaksumur. Dalam Muskom ini terpilih Edy Masnur sebagai Ketua Umum, Fajar W. Hermawan sebagai Sekretaris Umum, serta Septiana D. Maharani sebagai Bendahara Umum. Untuk Kepala Bidang terpilih Ardiansyah, Ali Muhammad, dan Mohamad Barlian. Di jajaran Wasekum dan department terpilih nama-nama seperti Djoko Kuntjoro, Firman Pribadi, Nuraini, Rohmat, Sarifudin, Jasmadi, dan Imam Supangat.
Dalam rangka membentuk HMI Cabang Persiapan Yogyakarta Bagian Utara/Bulaksumur banyak kendala yang dihadapi. Diantaranya adalah keengganan HMI Cabang Yogyakarta untuk merealisasikan bagi terbentuknya HMI Cabang Persiapan. Hal ini terbukti dengan Sidang Pleno pertama tanggal 11 September 1992, masalah draf konsolidasi organisasi tidak diperhatikan sama sekali. Kemudian atas inisiatif pengurus HMI Korkom UGM dilakukan konsultasi dengan pengurus HMI Badko Jabagteng.[2]
HMI Badko Jabagteng kemudian menanggapi aspirasi tersebut yang kemudian menjadi fasilitator bagi dialog anatara HMI Cabang Yogyakarta, HMI Korkom UGM, dan HMI Badko Jabagteng. Akan tetapi pertemuan tersebut gagal dilaksanakan. Kondisi komisariat-komisariat di lingkungan HMI Korkom UGM yang terus mendesak direalisasikanya cabang persiapan, sementara disisi lain ketidakseriusan HMI Cabang Yogyakarta melaksanakan amanah konferensi ke-42 hal ini memunculkan ketidak percayaan HMI Korkom UGM yang didukung oleh para pengurus komisariat di lingkunganya terhadap pengurus HMI Cabang Yogyakarta.[3] Ketidakpercayaan itu menyebabkan masalah keorganisasian HMI yang berada di lingkungan Korkom UGM menjadi tanggungjawab dan berhubungan langsung dengan Badan Pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur.[4]

Badan Pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur

BP HMI Cabang Persiapan Bulaksumur sebagai pengganti HMI Korkom UGM bagi segera terbentuknya HMI Cabang Persiapan Bulaksumur. Kepengurusan BP HMI Cabang Bulaksumur adalah pengurus Korkom UGM ditambah dengan pengurus komisariat di lingkunganya. BP HMI Cabang Persiapan Bulaksumur kemudian mengadakan konsolidasi kedalam serta melakukan konsultasu dengan HMI Badko Jabagteng.[5] Konsultasi dan konsolidasi tersbeut diperlukan agar proses pembentukan cabang persiapan sesuai dengan aturan.

Panitia Khusus Pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur

Adanya dialog beberapa kali dengan HMI Badko Jabagteng akhirnya HMI Badko Jabagteng memutuskan untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) HMI Cabang Persiapan Bulaksumur. Tugas dan wewenang dari Pansus ini adalah segera melaksanakan konsolidasi organisasi serta mempersiapkan infrastruktur HMI Cabang Persiapan Bulaksumur kemudian melaksanakan musyawarah anggota untuk menetapkan berdirinya HMI Cabang Persiapan Bulaksumur selambat-lambatnya satu setengah bulan sejak tanggal ditetapkan.[6] Pansus ini diketuai oleh Joni Nur Ashari SH dari Badko Jabagteng dengan coordinator Edy Masnur. Sedangkan anggotanya terdiri dari Rohmat, Ardiansyah, Djoko Kuntjoro, Sarifudin, Purnawan  Basundoro, Indra Zuardi, Hendri Amir, Bainul Hotma Siregar, Sigit Kwartianto, serta Mohamad Barlian.[7]
Pansus ini sebelum mengadakan musyawarah anggota terlebih dahulu melaksanakan LK I pada tanggal 18-22 Desmber 1992 di Asrama Bengkalis bekerjasama dengan HMI Badko Jabagteng. Musyawarah Anggota yang semula akan dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 1992 ditunda sampai 27 Desmber 1992.

Musyawarah Anggota Pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur

Hasil kerja Pansus yang paling utama adalah Musyawarah Anggota pada tanggal 27 Desember 1992 di Mushola Karangwuni. Hasil Musyawarah Anggota memutuskan dan menetapkan berdirinya HMI Cabang Persiapan Bulaksumur/Yogyakarta Wilayah Utara.[8] Nama cabang tersebut akhirnya diputuskan menjadi HMI Cabang Persiapan Bulaksumur yang pada awalnya berbasis Perguruan Tinggi di UGM dan IKIP Yogyakarta. Batas kewilayahan secara definitif akan ditentukan kemudian setelah mengadakan dialog dengan HMI Cabang Yogyakarta yang difasilitasi oleh HMI Badko Jabgteng.[9]
Musyawarah Anggota ini berhasil memilih M Arief Khumaidy seorang anggota HMI netral yang tidak banyak terlibat dalam proses pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur sebagai Ketua Umum serta Edy Masnur sebagai coordinator Pansus sebagai Sekretaris Umum. Dengan berakhirnya Musyawarah Anggota ini otomatis Pansus dibubarkan.

Periode I HMI Cabang Persiapan Bulaksumur 1992-1993

Periode pertama ini belum banyak menghasilkan kerja-kerja yang maksimal. Fokus utama adalah konsolidasi organisasi serta pengenalan HMI Cabang Persiapan Bulaskumur kepada HMI di seluruh Indonesia dan pengenalan pada pihak ekstern. Pada masa ini HMI Cabang Persiapan mendapat pengesahan.[10]
 
Periode II HMI Cabang Persiapan Bulaksumur 1994-1995

Periode I kepengurusan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur berakhir dengan berlangsungnya konferensi I pada tanggal 29 Desmber 1993 di Sekretariat HMI cabang Persiapan Bulaksumur di Gang Narada 34 Gandok, Condong Catur Yogyakarta. Pada konferensi ini direkomendasikan status cabang persiapan menjadi cabang penuh. Konferensi I memilih Abdur Rahman Irsyadi sebagai Ketua Umum dan Syarifudin sebagai Sekretaris Umum. Kepengurusan Abdur Rahman Irsyadi berhasil menaikan status HMI Cabang Persiapan Bulaksumur menjadi cabang penuh. Status cabang ini dibuktikan dengan adanya SK PB HMI Nomor 239/KPTS/A/06/1415 tertanggal 29 Jumadil Akhir 1415  H bertepatan dengan 3 Desmber 1994. Untuk selanjutnya, HMI Cabang Persiapan Yogyakarta Bagian Utara/Bulaksumur dikenal sebagai HMI Cabang Bulaksumur Sleman.

Penutup

Memori penjelasan berdirinya HMI Cabang Bulaksumur Sleman ditulis berdasarkan fakta. Verifikasi fakta dilakukan dengan validitas dokumen serta sumber terkait. Bagaimanapun juga berdirinya HMI Cabang Bulaksumur Sleman melalui proses yang panjang dan tidak semudah membalikan telapak tangan. Secara historis telah terbukti beberapa kali upaya untuk membentuk cabang baru di Yogyakarta selalu mengalami kebuntuan. Dalam proses pembentukanya, HMI Cabang Bulaksumur Sleman telah melalui masa maturation process atau pematangan meunju pematangan, kedewasaan, dan kemapanan. Karena pada masa-masa ini sulit HMI Korkom UGM telah memberikan langkah yang merupakan frog leape yang banyak menyita energi.
Demikian memori penjelasan berdirnya HMI Cabang Bulaksumur Sleman, tidak tertutup kemungkinan untuk perbaikan di kemudian hari.

Tim Penyusun Memori Penjelasan berdirinya HMI Cabang Bulaksumur Sleman
·         Sigit Kartianto
·         Mohamad Barlian

*   *Disalin ulang dari naskah asli oleh Prasetyo Wibowo (Kabid HAM & LH HMI Cab. Bulaksumur Sleman 2015-2016)


[1] Draf Konsolidasi Organisasi tentang pengembanganorganisasi pada konferensi ke-42 HMI Cabang Yogyakarta.
[2] Konsultasi dengan HMI Badko Jabateng tertuang dalam surat HMI Korkom UGM Nomor 08/A/Sek/03/1413 perihal permohonan pengesahan tanggal 18 Rabiul Awal 1413 H atau 15 September 1992.
[3] Mosi tidak percaya HMI Korkom UGM terhadap Cabang Yogyakarta tertera dalam surat Nomor 11/A/Sek/04/1413 tanggal 13 Rabiul Akhir 1413 atau 10 Oktober 1992.
[4] Ibid
[5] Konsultasi dilakukan dengan dibuatnya surat oleh BP HMI Cabang Persiapan Bulaksumur Nomor 01/A/Sek/1413 tanggal 23 Oktober 1992 tentang permohonan pengesahan. Sementara itu terjadi dialog antara pengurus BP HMI Cabang Persiapan Bulaksumur dengan pengurus Badko Jabateng pada tanggal 1 November 1992 di Semarang. Selanjutnya diadakan dialog Pengurus HMI Badko Jabateng dengan anggota HMI di lingkungan UGM pada tanggal 13 November 1992 di Karangwuni G-1 Yogyakarta.
[6] SK Pengurus HMI Badko Jabateng Nomor 137/A/KPTS/05/1413 tentang pengesahan Panitia Khusus Pembentukan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur.
[7] Ibid.
[8] Ketetapan Musyawarah Anggota Pembentukan HMI Cabang Persiapan Nomor 03/Musang/06/1413 tentang penetapan berdirinya HMI Cabang Persiapan di wilayah Bulaksumur.
[9] Ketetapan Musyawarah Anggota Pembentukan HMI Cabang Persiapan Nomor 06/Musang/06/1413 tentang hal-hal khusus yang berkaitan dengan nama, kewilayahan dan hubungan dengan pihak ekstern.
[10] SK Badko Nomor 157/KPTS/A/08/1412 tentang pengesahan HMI Cabang Persiapan Bulaksumur tanggal 1 Sya’ban 1413 H.

1 comment:

  1. ZeusBola - Agen Sabung Ayam, Casino, dan Slot
    Menerima Deposit via Pulsa dan Emoney
    Dapatkan Bonus 7x Win Beruntun
    Pendaftaran : http://zeusbola1.com

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    Whatsapp : 0822 7710 4607

    Daftar S128 Menggunakan Bank BTPN Jenius

    ReplyDelete